Mungkin ini kalanya dimana saya bertemu pada titik itu. Titik untuk menyerah atas segalanya yang selama ini saya perjuangkan. Terlalu terlena dengan kebaikannya hingga tidak rela untuk melihatnya pergi. Tapi kala ini, saya ingin melepaskannya. Mungkin ini jalannya, Sat. Kamu emang baik, tapi gaya mu bukan bagian dari hidupku. Kita beda. Aku yang selalu menjadi wanita tangguh padahal tidak. Kamu selalu ingin dimengerti tanpa mengerti balik. Aku cape atas kedewasaan yang aku buat sendiri. Itu bedanya. Kamu menganggap dirimu dewasa tapi tidak bercermin. Lalu darimana kamu tau itu? Kamu belum memperlakukan aku baik sedangkan aku ingin diperlakukan baik. Aku yang selalu ada buat kamu tapi kamu gak selalu ada buat aku. Kamu benar, hubungan ini sudah tidak sehat. Aku pantas untuk laki-laki yang sayangnya melebihi sayang ku kepadanya. Bukan cuma aku, ini impin setiap wanita. "Kamu punya mimpi tinggi sedangkan aku gak setinggi mimpi kamu" kamu pernah bilang itu. Kamu tau? Kamu salah untuk berlindung di dalam diri kamu yang dulu tanpa berubah menjadi yang lebih baik. Kamu terlalu nyaman dengan kondisi itu. Ini aku, bukan dia.
Aku terlalu baik untuk cerita betapa senangnya aku sama kamu. Aku terlalu bangga punya kamu. Ternyata kebanggaan aku itu cuma di satu pihak saja. Bodoh.
No comments:
Post a Comment