Monday, November 25, 2013

You deserve better

Friends, I wanna share something. No offense.

Cerita berawal dari pagi ini. Kuliah, dan ternyata dengerin orang persentasi. Sebenernya, aku paling gak antusias sama dosen yang suka ngasih tambahan nilai tapi lewat persentasi “materi”. Sudahlah. Skip saja.

Jadi begini, aku dan Jurin, entah awal nya bagaimana, tapi akhirnya kami jadi berdiskusi sendiri. Ha-ha-ha. Aku cerita kalo aku sebenernya menyayangkan dengan apa yang terjadi dengan aku sekarang. Aku bilang, aku gak percaya dengan orang yang dulu nya deket banget sama aku, tapi sekarang orang itu adalah orang yang paling jauh, jauh, jauh banget. Aku juga cerita kalo aku sebenernya worry sama ini, “mau sampai kapan?”

Usaha ku pernah dianggap nol. Sedih banget haha. Mulai dari saat itu, aku udah gak mau yang namanya “mulai duluan”. Aku capek. Jadi Citra yang dulu. Citra yang apa-apa kalo ada masalah harus Citra yang mulai duluan untuk menyelesaikan masalah itu. Citra yang nyamperin dan bilang “lo ada masalah apa sama gw? Kita ada masalah apa?” cukup. Itu capek. Kenapa, kenapa harus aku gitu yang duluan?

Jurin Cuma bilang, “cit, untuk sekarang ini, kamu jalanin apa yang ada sekarang. Kamu pertahanin apa yang pantas kamu pertahanin. Buat apa kamu pertahanin orang yang jelas-jelas dia sendiri gak mempertahanin kita?”

Useless-------.

Iya. Benar. Selama ini aku selalu mempertahanin orang, tanpa aku tau sendiri orang itu sebenernya mencoba mempertahankan kita apa tidak. Aku gak pernah liat usaha orang itu untuk mertahanin aku. Yang ada selama ini malah usaha aku dibuat nol besar sama dia. Terlanjur menyakitkan, sih. :)

Hei, this smile is for you.

Aku gak mau nyelesein masalah ini. Cukup itu Citra yang dulu aja. Citra yang sekarang mungkin lebih egois. Tapi, ini bukan egois namanya, ini realistis. Aku capek. Aku gak mau mertahanin kata kita lagi.

Untuk kamu, yang dulu nya jadi sahabat yang paling deket, paling ngerti, dan aku sayang.

Sunday, November 17, 2013

How To Speak in British Accent (source by google)

Trying to speak in a British accent is not really easy. Along with the accent are mannerisms that go along with the British themselves. There are hundreds of different accents within Britain, so categorizing it as a ‘British’ accent is rather incorrect; wherever you go you will find an unbelievable variety of different pronunciations. The following directions describe ‘Queen’s English’, rarely ever used in modern day Britain, but the foreigners stereotypical view of how the British talk.
STEPS
Understand that all British accents (barring those from the West Country, Liverpool and parts of Scotland) lack a rhotic r; i.e. don’t roll your "r"s and that not all British Accents are the same; a Scottish accent varies greatly from an English accent, but are both British.
Know that some British accents may be that the ‘T’s are not pronounced and that the u in stupid and duty is pronounced with the y sound, not oo as in an American accent; thus it is pronounced stewpid, not stoopid, etc. The standard English accent, the a (for example in father) is pronounced aah, not like a like apple.
Pronounce that T as T, and not an American D. (Duty is pronounced Dyuty or condensed slightly to Jooty; not doody).
Pronounce the suffix -ing with the g, so it sounds like -ing rather than -een. But sometimes it is shortened to in as in lookin.
Applying the two steps above, the words human being are pronounced h-yuman being rather than yooman been.
Sometimes ‘T’s aren’t pronounced at all, especially in words with two ‘T’s grouped together (this is known as the glottal stop, and is common in American English pronunciation).
Sometimes the ‘H’ is not pronounced, in some accents.
Realise that some words require the ee sound to be pronounced as ee, such as in the word been. In an American accent, this is often pronounced bin. In an English Accent, this may be pronounced been, a homophone of bean; or just as "bin", depending on where you go.
Stop using all of your American slang and replace it with British slang. Understand British Terms.

Friday, November 15, 2013

Saturday, November 9, 2013

Words can't desribe


hey yoooo this is us, come back.. i know i know, you already missed our story, right?
we are still connecting, although sometimes skype, ym, are messed, uh. bad! but we can go on email to inform each other. hoyeeee :))
it's been a long, long way of saying hello, of saying good night or morning, of saying hows work, hows school. work is good for him. getting better actually. he recently got new position. and he said, "ya i got more responsibility" 
we just do, what we can do right now, to keep in touch.
"i've always been here. it's been up to you whether you want to talk or not." he said with a giggle.

Thursday, October 31, 2013

Emotionally

“… yang menyakitkan bukan perpisahan, tapi kenangan yang tiba-tiba muncul ke permukaan.”
“iya… iya… udah. Apa lagi?”
“dengerin…….”
“ah. Cukup. Basi.”
“yaudah di ingetin. Jangan sampe terulang. Kan tau sekarang gimana keadaannya.”
“makanya gak usah bawa-bawa perasaan”
“atau, bohong sama perasaan?”
“… menurut mu?”
“…”
“I’m okay, cheers”
"you have to act like you don't care at all. maybe it's better"
"membesarkan gelak tawa. menebar riuh, beradu riang, dan menganggap semuanya akan baik-baik saja, biar sajalah seperti itu."


Penat amat, yah. Bingung mau gimana. Gak mau cengeng, banci. Siapa? Siapa yang curhat? Enggak. Entah kenapa semua berjalan sangat datar. Bangun, ngaca, dan datar. Biasa aja.

Everyone has their own hiding place, and mine is something i’m going to tell you about. I never realized it until i found out how hard it is to hide with this kind of society i’m living between. I’m always one click away from people, and i can never really be unreachable.

People seem to like how easy it is nowadays to keep in touch. Because i cannot find a place to hide, i create one. My hiding place is nowhere but inside my head. I hide inside my own thoughts. I enjoyed the fact that no one can really know what’s inside my head without my permission. As long as i remain silent, as long as i don’t tell them what’s going on there. It’s a total mess inside, but those messes are the mess that i enjoy being with.

Sunday, October 20, 2013

Late chitchat night with friends

kemarin, yap kemarin. malam minggu. padahal senin nya UTS. disaat lainnya belajar, saya, abrar, ninda karaokean jam 12malam :)) itu bukan pengalihan isu untuk gak belajar. kami sudah belajar. dan jenuh. akhirnya ya main. ternyata, teriak-teriak itu seru. ngilangin setres dan penat. dan, belajar bareng mereka juga seru. terimakasih ya.

well, gak 100% kita belajar. kebanyakan ngobrol dan berujung curhat. alam semesta pun ikut jadi perbincangan kami. dunia setelah kita meninggal. dan, dunia khayal kita sekarang. surga, neraka, serta kehidupan kekal.

pagi nya, Chemical Engineering English Club (CEEC) ada acara goes to school. alhamdulillah berjalan lancar. ade-ade nya lucu dan aktif. suka banget!

satu hal yang menarik perhatian saya, (balik lagi ke abrar dan ninda) perbincangan kita mengenai "masa lalu". pasti pernah kan kalian ngerasain sayang sama orang, yang sebelumnya gak pernah ada masalah tiba-tiba jadi sering berantem gara-gara,,,, jarak. haha. gila. memang. jadi ya, sebenernya kalian gak perlu ada marah-marah, kalian cuma butuh ketemu. udah. untuk buang rindu. oeks banget saya ngomongnya haha. kalian cape karena berantem tiap hari nya, akhirnya memutuskan untuk pisah walau kedua nya masih sama-sama sayang. itusih yang saya tangkep dari perbincangan kita semalem. padahal saya yakin, mereka cuma butuh bertemu. semenit. untuk melepas kegelisahan, semuanya.

dan satu hal lagi, setelah kalian pisah, memutuskan untuk gak berhubungan dulu dan salah satu dari kalian menemukan sosok yang membuat kalian nyaman. dan dia itu berada dekat dengan kalian saat ini, apa yang kalian lakukan? dan aneh nya di pertengahan masa lalu itu kembali hadir pada anda. siapa yang anda pilih? kalau saya sih,

Wednesday, October 16, 2013

Sinopsis: Montase

Aku berharap tak pernah bertemu denganmu.
Supaya aku tak perlu menginginkanmu, memikirkanmu dalam lamunku.
Supaya aku tak mencarimu setiap kali aku rindu.

Supaya aku tak punya alasan untuk mencintaimu.
Dan terpuruk ketika akhirnya kau meninggalkanku.

Tapi...,
kalau aku benar-benar tak pernah bertemu denganmu, mungkin aku tak akan pernah tahu seperti apa rasanya berdua saja denganmu.

Menikmati waktu bergulir tanpa terasa.
Aku juga tak mungkin bisa tahu seperti apa rasanya sungguh-sungguh mencintai...
dan dicintai sosok seindah sakura seperti dirimu.